Suryakencana Gunung Gede, Bikin Lo Ga Mau Pulang!

11/04/2016


Gunung Gede, salah satu gunung yang terletak di Pulau Jawa Indonesia ini berada dalam kawasan Taman Nasional Gede Pangrango yang letaknya berada di tiga kabupaten, yaitu Sukabumi, Bogor dan Cianjur dengan ketinggian 2.958 meter diatas permukaan laut.
Awal November saat musim hujan, gue sengaja menjamah ke Gunung Gede. Sudah lama gue merencanakan untuk pergi ke gunung asal kota waktu gue kecil ini. Kurang lebih 6 tahun pernah tinggal di bawah kaki gunung gede ini tepatnya di Desa Cibeureum Sukaraja, Kabupaten Sukabumi tapi baru sempet sekarang ini mampir ke kediamannya Eyang Suryakencana, Gunung Gede. Rasa puas yang amat sangat bisa gw rasakan saat menjamah ke atas puncak Gunung Gede.
Untuk bisa menjamah ke gunung gede ini gak gampang. Kenapa? Karena Gunung Gede ini sudah termasuk dalam lingkup Taman Nasional. Jadi buat para pendaki biasanya harus mengurus administrasi dari jauh-jauh hari. Teknis dan perizinan pendakian bisa melalui telepon, datang langsung ke lokasi atau booking online, untuk detail nya bisa check di www.gedepangrango.org
Sabtu pagi, sekitar pukul 05.30 WIB, gue dan tim mulai melakukan pendakian melalui jalur Gunung Putri berkemah di Alun-Alun Suryakencana dan turun lewat jalur Kandang Badak-Cibodas. Jalur Gunung putri ini bisa dibilang jalur yang lumayan aman bagi para pemula karena trek tanjakan yang tidak begitu menantang seperti jalur Kandang Badak yang mempunyai jalur tanjakan yang cukup menguras tenaga.



Selepas melewati trek gunung putri yang lumayan, akhirnya gue sampai juga di hamparan luasnya bunga Edelweis yaitu Alun-Alun Suryakencana. Tempat ini sering disebut oleh para pendaki sebagai tempat nge-camp nya para pendaki. Hamparan panorama Edelwis yang luas bikin gue jatuh hati saat sampai di Suryakencana dan rasa lelah serasa tidak pernah gue rasakan. Wah! Bener-bener surganya Jawa Barat, rasanya gue pengen teriak sekenceng-kencengnya di tengah-tengah luasnya hamparan Edelweis.


Suryakencana berhasil bikin gue jatuh hati, setelah savananya Gunung Merbabu di Jawa Tengah. Suryakencana bikin gue betah dan gak mau pulang ke rumah rasanya, pengen terus menikmati keindahan sang maha pencipta. Satu malam disini gak cukup buat gue dan pengen berlama-lama disini merasakan panorama yang luas dan juga menghirup kabut dingin yang bikin dada sesak, Ah entah lah. Memang lukisan Tuhan tidak pernah bohong.



Gue dan tim akhirnya sampai di Suryakencana untuk bermalam d isini dan melakukan summit ke puncak di besok paginya. Enaknya berkemah di sini adalah adanya mata air jadi gak usah repot kalau kehabisan air buat minum dan masak. Air bisa ambil di bawah lembah Suryakencana.


Cuaca waktu itu cukup dingin, sekitar 8 derajat, tapi cuaca yang buruk di musim hujan ga menghalangi gue buat  tetep explore dan nyari spot yang bagus, karena menurut gue moment itu penting dan ga akan bisa diulang untuk kedua kalinya saat kita menikmati alam bebas. Jadi buat para pendaki tak heran jika motret adalah salah satu hobby yang pas saat kita sedang berada di outdoor.

Dinginya pagi di Suryakencana bikin gue betah dan gak mau cepat-cepat pulang, gak mau singgah dari tenda dan melepas sleeping bag ini, gak mau cepat menghabiskan makanan, biscuit dan secangkir teh panas ini, pengen lebih lama bercerita dan bercengkrama di bawah kabutnya gunung gede, pengen lebih lama beramah tamah dengan hamparan luasnya Edelweis ini. Sungguh hati tak ingin cepat pulang meninggalkan tempat nyaman ini.
Tetapi pagi itu, mau gak mau gue dan tim harus bergegas merapihkan tenda dan perlengkapan untuk melakukan summit ke puncak gunung gede. Gue dan tim melanjutkan perjalanan ke atas puncak dan meneruskan perjalanan turun melalui jalur Kandang Badak. Jarak tempuh summit ke atas puncak dari Suryakencanan kurang lebih 1 jam 20 menit dengan speed yang normal dengan istirahat.
Top Gede, gue dan tim sampai di puncak, tidak lama kita di atas puncak, kita langsung turun melalui jalur kandang badak cibodas.







Teks & Foto | Ahmad Leman

You Might Also Like

0 komentar