Gunung Prau 2.565 mdpl, Seribu Suguhan Ciptaan Tuhan

9/09/2016


Agustus dan September adalah bulan-bulan dimana para pendaki berbondong bondong untuk menikmati negeri di atas awan. Kenapa? Karena pada bulan itu adalah bulan yang pas untuk para pendaki singgah, dipertengahan tahun dan juga cuaca yang sedang bagus-bagusnya.
Awal september 2016, Gue dan Aqil Muhammad bergegas merapihkan perlengkapan outdoor kita untuk menyambangi surganya Jawa Tengah, yang disebut-sebut adalah gunung favoritnya para pendaki setelah Gunung Semeru di Jawa timur.
Gunung Prau yang memiliki ketinggian 2.565 mdpl ini, menjadi tujuan saya untuk mendaki, mendengar dari para pendaki lain bahwa Gunung Prau adalah salah satu gunung yang banyak spot dan juga keindahan yang sangat indah dan luar biasa.
Dengan ketinggian yang terbilang lumayan tersebut cocok buat kalian pemula yang ingin mendaki. Banyak pendaki tertarik memilih gunung Prau untuk belajar mendaki. Untuk bisa sampai ke puncak hanya perlu mendaki 3 jam saja dari base camp patak banteng. Jalur Patak Banteng adalah track yang singkat dan cukup mudah dan juga pada jalur ini gue dan Aqil banyak di suguhi panorama yang cantic luar biasa,
Malam itu kami berangkat jumat malam dari Jakarta dan tiba di Wonosobo Jawa Tengah Sabtu pada Siang hari.
Akses untuk menuju kesana sangatlah mudah, banyak akses dan juga transportasi, mulai dari bus, pick-up hingga mobil elf. Gue dan Aqil tiba di basecamp Prau, Patak Banteng sekitar sore pukul 17.00. Saat itu gue dan Aqil memang berencana untuk melakukan pendakian pada malam hari. Setibanya kita di basecamp, kita mulai merapihkan carrier, dan juga beristirahat sejenak untuk memulihkan tenaga hingga pukul 18.00.

Pukul 19.00 kita mulai melakukan pendakian ke atas Puncak Prau. Sengaja gue melakukan pendakian pada malam hari dikarenakan ingin menikmati suasana dinginya Prau malam hari dan juga melakukan pendakian yang lebih santai.

Track untuk menuju puncak Prau ini tidak mudah dan juga tidak gampang, karena jalur pendakian Patak Banteng adalah jalur yang menanjak. Bahkan, diawalnya saja kita sudah disuguhkan trek anak tangga yang menanjak dan sampai pada pos selanjutnya.

Tak lama kita melakukan pendakian, sekitar 2 jam, kita tiba di bukit Teletubies, tempat para pendaki mendirikan tenda untuk bermalam menikmati seribu bintang. Setibanya gue di bukit Teletubies, gue dan Aqil mulai mendirikan tenda dan merapihkan perlengkapan bersiap istirahat sembari masak untuk makan malam.
Sekitar pukul 05.00 WIB, kami bangun dan bersiap untuk menuju puncak untuk melihat dan menikmati golden sun, surga indahnya Gunung Prau yang menjadi hal favorit yang dilakukan oleh para pendaki.

Selesai kami menikmati matahari terbit, seperti biasa kami explore photo di sekitar puncak dan juga spot-spot yang bagus. Gue dan Aqil emang sama-sama punya hobby photo, jadi kemanapun kita melakukan pendakian, memotret adalah tujuan yang utama.
Kita kembali ke tenda, dan juga siap-siap masak sarapan kita, telur mata sapi, tempe goring, dan nasi putih cukup buat isi perut kita di pagi hari untuk persiapan turun ke basecamp. Sehabis kita makan, kita bersiap beberes dan juga siap-siap turun ke  bawah, saat turun ke bawah menuju basecamp Patak Banteng, disitulah kita banyak disuguhkan panorama yang indah dan cantik nya Gunung Prau.


Gue dan Aqil ternganga melihat keindahan samping kanan dan kirinya gunung prau yang banyak diisi tanaman-tanaman sayur, buah-buahan dan juga karpet-karpet hijau persawahan, yang buat para pendaki ga akan nyesel kalau mendaki ke Gunung Prau, karena kemanapun kita menjamah beberapa gunung di Indonesia, hati selalu ada niatan untuk kembali lagi ke surganya Jawa Tengah, Gunung Prau.

You Might Also Like

0 komentar