HAMPARAN SURGA DI PUNCAK TRIANGULASI GUNUNG MERBABU VIA SELO

6/28/2016



“Man, mau ikut gak akhir bulan ke merbabu” Ujar ega teman jalan saya yang kebetulan dia adalah teman waktu kita duduk di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Yuk aja ga, boleh tuh sebelum bulan puasa, kita habisin waktu di sana. Ujar saya. Tidak lama percakapan saya dan ega pada saat itu yang akhirnya membawa kami semua ke Stasiun Semarag Poncol, Eh btw kita ber 5 Saya, Ega, Dan Alip dari Jakarta, Difa dari depok dan Mas Ibnu dari tanggerang.
Pagi itu kita semua tiba di Stasiun Semarang Poncol  sekitar pukul 06.00 WIB. Whuaaah, muka girang dan semangat ketika keluar dari stasiun dan menyapa pagi ya kota semarang, lumayan bisa nyuci mata sebentar dari hiruk pikuk nya Jakarta.

“Kemana mas, Merapi, Merbabu?” “Sewa mobil gak mas? Boleh Yuk langsung berangkat, berapa orang Salatiga atau kemana?” Cuap-cuap dari para calo dan supir angkot ataupun travel mulai menawarkan jasanya berebutan. Saat itu kami mau rehat sebentar sambal mengisi perut yang terdengar sudah berkumandang (adzan kali ah) biasa lah, saya memang anaknya laperan, sedikit-sedikit laperan hehe

Kami memutuskan untuk mencari warung makan dulu disekitaran stasiun, sambal meneguk teh tawar panas nya kota semarang  (Yoeeeh, minuman sepanjang masa) baru setelah itu kami berangkat menuju basecamp selo merbabu menggunakan mobil sewa dari stasiun.
Dalam perjalanan dari stasiun menuju ke basecamp selo, kami tidak diantar langsung ke basecamp, melainkan kami diturunkan di pinggir jalan dekat pasar (saya lupa nama pasarnya apa) karena kami akan dijemput disitu oleh rekan kami dari semarang yaitu mas maliq, yang nantinya akan menemani kami selama di kota semarang. Kami pun akirnya turun dan bertukar mobil ke mobilnya mas maliq kemudian bernagkat menuju basecamp selo.

Penasaran, saya memang ingin sekali menjamah ke gunung yang banyak dibilang Gunung Cantik ini, Gunung Merbabu adalah salah satu gunung yang sangat populer dikalangan para pendaki gunung di Indonesia. Gunung Merbabu  terletak di Jawa Tengah dengan ketinggian 3.142 Mdpl. Gunung ini memiliki medan pendakian yang tidak terlalu sulit namun mempunyai pemandangan yang sangat indah, Asli indah banget Sabana-nya.. Gunung Merbabu sendiri berdiri berdekatan dengan Gunung Merapi di sebelah selatannya. 

Setelah sampai di basecamp kita dapat melakukan registrasi dengan tariff Rp 10,000 (Juni 2016) per orang, Di Gunung Merbabu ini tidak diberlakukan sistem kuota, jadi tidak ada batasan berapa jumlah pendaki yang boleh naik kecuali ada hal-hal penting tertentu seperti kebakaran hutan, atau jalur pendakian longsor atau juga ada pencarian pendaki yang hilang.  Untuk melakukan registrasi kita bisa menggunakan KTP, KTM atau SIM untuk keperluan pendataan jika sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak diinginkan. Tuh Seru Kan?

Gerbang Pendakian Selo

Hari itu sangat cerah, awan yang terbentang biru luas, Saya pun jadi tambah semangat untuk cepat-cepat sampai di puncak. Kami start dari basecamp ke pos 1 sekitar pukul 13.30, Jarak dari basecamp ke pos 1 wew bisa dibilang lumayan lama, Saya lupa berapa lamanya, yang pasti saat itu kami sampai di Pos 1 sekitar pukul 14.30, Kalau gak salah nya ya, Lupa namanya juga gak inget. Sampai di pos 1 kami break untuk beristirahat dan mengeluarkan makanan cemilan untuk mengisi tenaga yang sudah mulai berkurang.

Dari pos 1, Kami melanjutkan perjalanan ke pos 2 yang jaraknya gak begitu jauh, begitu juga dengan pos 2 ke pos 3 kurang lebih masing-masing 1 jam. Rencana kami ingin camp di Sabana 2 di bentangan rumput hijau yang luas, namun sekitar pukul 18.00 kami baru tiba di Pos 3 dan cuaca saat itu sudah berkabut hujan gerimis dan juga badai yang lumayan kencang.

Akhirnya, kami memutuskan untuk camp di pos 3, hari sudah mulai gelap, kami siap-siap untuk mengeluarkan barang-barang dan juga logistic dan akan melanjtkan perjalanan ke puncak sekitar pukul 02.00 pagi.

Malam itu, saya benar-benar beruntung, bisa ketemu sama seribu bintang karena malam pada saat itu sangatlah terang dan full of stars gitu (coldplay kali ah).

Saya, Ega, Mas ibnu, Alif dan Difa, keluar tenda dan meninggalkan hangat nya sleeping bag untuk melihat view kota semarang pada malam hari, gemerlap lampu-lampu kota dan juga gagahnya gunung merapi.


Merbabu View Semarang

Ini foto saya pribadi, yang di jepret sama mas ibnu, ga kebayang suguhan indahnya gunung merbabu memang bikin kangen balik lagi. Setelah kami bermain-main diluar dan angin makin kencang, kami semua kembali ke tenda untuk beristirahat supaya pagi bisa summit dengan keadaan fisik yang sehat dan kuat. kamipun kembali ke tenda dan tidur sekitar pukul 22.00 WIB.

Kringgggg.. Kringgggg bunyi alarm handphone pukul 03.00, Kebiasaan malas kalau sudah di dalam tenda, suka gak mau bangun karena saking enaknya tidur, alhasil kami baru siap semua sekitar pukul 04.00 untuk melanjutkan perjalanan menuju Sabana 1.

Perjalanan ke sabana 1 dimulai, Entah mata yang masih kriyep-kriyep ngantuk pokoknya nanjak, emang paling enak nanjak di malam hari, gak keliatan jalurnya, jadi gak bikin saya down duluan buat nanjak keatas. perjalanan kami lumayan lama, sekitar 1 jam untuk menempuh ke sabana 1.


Sunrise from Sabana 1

Sunrise Sabana 1


Selamat Pagi Matahari, akhirnya kami sampai di sabana 1 pukul 05.00 WIB Matahari yang terbit perlahan kami saksikan bersama di depan mata, sungguh memang tidak ada kebohongan pagi itu, merbabu menyuguhkan keindahan yang tidak bisa terlupakan sampai saat ini, saya masih ingin kembali kesana untuk menginjakan kaki ke sabana nya yang luas.

Setelah sabana 1, Kami masih melanjutkan perjalanan ke sabana 2, yang tidak kalah indah nya, savana yang luas hijau dan bukit-bukit yang menjulang besar kami lewati.



Sabanaa 2








You Might Also Like

0 komentar